Jumat, 04 November 2016

Tugas Proposal Metode Penelitian

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
 



PROPOSAL PERANCANGAN PENGEMBANGAN TERHADAP
PRODUK GANTUNGAN KUNCI


PROPOSAL PENELITIAN
Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas pada
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Universitas Gunadarma

Oleh:
                                                    1. Bayu Yuliyanto               /   32414088
                                        2. Faris Jafar Azizi              /   33414990
3. Fazri Rahmadhan            /   34414093
4. Muhammad Ary Iqbal    /   37414108
5. Ripay Ridhwana             /   39414468


Disetujui, Bekasi,
Oktober 2016




………………………….
Dosen Pembimbing Akademik




I.          JUDUL
                PERANCANGAN PENGEMBANGAN TERHADAP PRODUK GANTUNGAN KUNCI

II.        PERSONALIA
2.1   PELAKSANA   : KELOMPOK 5
  Mahasiswa semester 5 pada Jurusan Teknik Industri,
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarama,     Jakarta.
2.2  PEMBIMBING  :  IRWAN SANTOSO
Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Jakarta.

III.       LATAR BELAKANG
            Produk merupakan barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen. Suatu perusahaan tidak sembarangan dalam membuat produk. Produk yang baik dibuat dengan perencanaan yang baik. Ada dua jenis pengembangan produk, yaitu pengembangan produk baru dan pengembangan produk yang sudah ada. Pengembangan produk yang sudah ada merupakan perencanaan produk dengan mengembangkan produk yang sudah ada agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga produk dapat lebih baik dan menyaingi produk sejenis yang sudah ada. Permasalahan yang ada dalam perencanaan produk pengembangan adalah produk apa yang akan dibuat dan bagaimana cara membuat produk agar memenuhi keinginan dan kebutuhan banyak konsumen.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan beberapa proses yang membantu dalam perancangan pengembangan produk. Proses yang dilakukan diantaranya, yaitu mengidentifikasi produk referensi yang bertujuan untuk mendeskripsikan produk referensi, menyebar kuesioner yang betujuan untuk mengetahui kebutuhan konsumen terhadap produk, membuat spesifikasi produk yang bertujuan untuk menterjemahkan keinginan konsumen kedalam karakteristik teknis (bahasa yang bersifat objektif), benchmarking bertujuan untuk membandingkan produk pesaing dengan produk yang akan dibuat berdasarkan penilaian para ahli, house of quality bertujuan untuk menentukan karakteristik dominan agar menjadi fokus utama dalam perencanaan produk. Ketujuh proses tersebut dilakukan secara berurutan. Hasil data yang diperoleh dari kuesioner akan diolah menggunakan software SPSS 16.0. Pengolahan dilakukan untuk menguji validitas dan reabilitas. QFD adalah metode untuk menterjemahkan kebutuhan pelanggan agar dapat diaplikasikan pada perancangan produk, sehingga produk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Kebutuhan pelanggan diterjemahkan dalam lembar kerja yang disebut house of quality menggunakan software QFD designer V5.
PT. Garing akan membuat produk gantungan kunci yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, karena produk yang sudah ada kurang diminati oleh konsumen.  Harapan perusahaan tersebut setelah merencanakan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen adalah agar produk gantungan kunci lebih berkualitas dan laku dipasaran.

IV.       PERUMUSAN MASALAH
                PT. Garing akan mengembangkan produk gantungan kunci yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, karena produk yang sudah ada kurang diminati oleh konsumen. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan tersebut adalah bagaimana mengetahui minat konsumen terhadap produk gantungan kunci dan bagaimana mengembangkan produk agar sesuai kebutuhan konsumen. Berdasarkan masalah tersebut, penulis melakukan suatu penelitian dengan pendekatan metode QFD (Quality Function Deployment). Penggunaan metode QFD untuk menterjemahkan keinginan dan kebutuhan konsumen ke dalam suatu rancangan produk, sehingga diharapkan pengembangan produk dapat lebih diterima oleh konsumen.

V.         PEMBATASAN MASALAH
            Penelitian dan pengambilan data hanya dilakukan di daerah sekitar PT. Garing yang berlokasi di Jalan Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat. Pengambilan data ini dilakukan dengan cara menyebar kuesioner terbuka dan tertutup kepada 30 orang responden. Penelitian dilakukan pada bulan November 2016.

VI.       TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari pelaksanaan penelitian pengembangan produk, sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi produk referensi
2. Mengetahui minat konsumen terhadap produk gantungan kunci
3. Menterjemahkan minat konsumen menjadi karakteristik teknis (spesifikasi)
4. Mengetahui karakteristik dominan yang menjadi prioritas untuk perancangan
    pengembangan produk gantungan kunci.

VII.      KEGUNAAN PENELITIAN
            Kegunaan dari pelaksanaan penelitian ini, yaitu :
1. Untuk menerapkan hasil studi dan perbandingan antara teori yang diterima dan dipelajari
    dengan realitas.
2. Diharapkan Laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan pembaca yang
    ingin mengetahui tentang perancangan pengembangan produk dengan metode QFD.
3. Sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan bagi PT. Garing.

VIII.    TINJAUAN PUSTAKA
QFD atau Quality Function Deployment merupakan metodologi untuk menterjemahkan keinginan dan kebutuhan konsumen ke dalam suatu rancangan produk yang memiliki persyaratan teknis dan karakteristik kualitas tertentu  (Cohen, 1995).
            Penggunaan metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan produk merupakan suatu nilai tambah bagi perusahaan. Hal tersebut karena perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu produk atau jasa yang mampu memuaskan konsumen. Berikut manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan QFD dalam proses perancangan produk. Manfaat pertama, yaitu meningkatkan keandalan produk, dimana produk dapat melaksanakan fungsi utamanya dengan baik. Manfaat kedua adalah meningkatkan kualitas produk, yaitu produk memiliki kemampuan atau fungsi yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga semakin banyak kebutuhan konsumen yang terpenuhi oleh produk, maka kualitas produk semakin bagus. Manfaat ketiga adalah meningkatkan kepuasan konsumen, yaitu produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Manfaat keempat, yaitu memperpendek time to market, dimana perancangan produk dengan metode QFD yang cepat dan sesuai kebutuhan konsumen akan mempercepat waktu suatu perusahaan untuk mengenalkan produknya ke pasaran. Manfaat kelima adalah mereduksi biaya perancangan, dimana dengan QFD biaya perancangan hanya akan fokus terhadap kebutuhan konsumen, sehingga mengurangi biaya produksi yang tidak diperlukan. Manfaat keenam adalah meningkatkan komunikasi, dimana untuk memenuhi kebutuhan konsumen, suatu peruasahaan akan semakin banyak berkomunikasi dengan konsumen untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Manfaat ketujuh adalah meningkatkan produktivitas, dimana dengan pemenuhan kebutuhan konsumen, maka produk akan semakin diminati dan produktivitas akan semakin meningkat. Manfaat kedelapan adalah meningkatkan keuntungan perusahaan karena produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dapat diminati dipasaran dan meningkatkan penjualan, sehingga keuntungan perusahaan semakin besar (Cohen, 1995).
            Penggunaan metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan produk, akan dikenal empat jenis tahapan. Tahapan tersebut adalah House Of Quality, Part Deployment, Process Deployment dan Manufacturing atau Production Planning (Cohen, 1995).
            Tahap Perencanaan Produk (House Of Quality) merupakan langkah awal untuk merencanakan produk apa yang akan dibuat. Tahap ini merencanakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan (Cohen, 1995).
            Tahap Perencanaan Komponen (Part Deployment) adalah tahap dimana merencanakan alat apa saja yang akan digunakan dalam proses pembuatan produk. Tahap ini juga berfungsi untuk merencanakan material-material yang dibutuhkan dan akan dipakai pada proses produksi (Cohen, 1995).
            Tahap Perencanaan Proses (Process Deployment) merupakan perencanaan jalannya proses produksi dari awal bahan mentah hingga proses penjadwalan dan merencanakan alur proses yang akan dialami oleh produk tersebut. Tahap ini juga merencanakan jalannya proses pembuatan produk hingga menjadi produk yang sesuai kebutuhan (Cohen, 1995).
            Tahap Perencanaan Produksi (Manufacturing atau Production Planning) merupakan tahap pengembangan untuk quality control dan pemeriksaan dalam produksi. Tahap ini juga menentukan bagian dan proses penting karakteristik serta menetapkan parameter pemeriksaan & tes metode (Cohen, 1995).
            Penerapan QFD sebagai upaya mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan pelanggan menggunaka format matriks yang disusun dalam bentuk yang sering disebut dengan nama House Of Quality, HOQ dibagi menjadi tujuh bagian utama, yaitu costumer needs and benefits, planning matrix, technical response, relationships matrix, technical correlations dan technical matriks. Berikut gambar dari bagian-bagian house of quality (Cohen, 1995).
Description: bagian2-HOQ.PNG
Gambar 8.1 Bagian-Bagian House of Quality
            Bagian pertama dari HOQ adalah Customer Needs and Benefits, atau sering disebut sebagai suara konsumen (Voice of Customer). Bagian ini berisi mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen yang secara kualitatif diperoleh melalui pendekatan deskriptif atau wawancara terhadap pelanggan (Dedeh Kurniasih, 2016).
            Bagian kedua dari HOQ adalah planning matrix. Bagian ini merupakan tempat penentuan sasaran atau tujuan produk, didasarkan pada hasil interpretasi terhadap data riset pemasaran. Penetapan sasaran merupakan gabungan antara prioritas-prioritas bisnis perusahaan dengan prioritas-prioritas kebutuhan konsumen. Hal ini merupakan tahapan penting dalam perencanaan produk (Dedeh Kurniasih, 2016).
            Bagian ketiga dari HOQ adalah technical response, sering juga disebut Substitute Quality Characteristic (SQCs). Bagian ini terjadi proses penerjemahan dari kebutuhan konsumen atau voice of customer ke dalam bahasa pengembang atau voice of developer. Proses ini akan mencari jawaban dari pertanyaan how (bagaimana) kebutuhan konsumen dapat dipenuhi. Penerjemahan dilakukan melalui proses brainstorming, yaitu dengan mencari cara-cara yang perlu dilakukan oleh pihak perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Alat yang biasa digunakan dalam proses ini diantaranya adalah afinity diagram, fish bone diagram, dan tree diagram (Dedeh Kurniasih, 2016).
            Bagian keempat dari HOQ adalah relationships matrix. Menempatkan keinginan konsumen pada badan kiri dan karakteristik teknis pada bagian atas dari HOQ, maka dapat dievaluasi hubungan keduanya secara sistematis. Langkah pertamanya adalah mencari hubungan sebab akibat atau impact yang ditimbulkan oleh masing-masing karakteristik teknis terhadap kebutuhan konsumen (Dedeh Kurniasih, 2016).
Tabel 8.1 Nilai Relationships Matrix
Simbol
Arti
Nilai
Tidak ada hubungan
0
Hubungan lemah positif
1
O
Hubungan sedang positif
3
Hubungan kuat positif
9
            Bagian kelima dari HOQ adalah technical correlations, matriks yang terletak paling atas dan bentuknya menyerupai atap. Matriks ini digunakan untuk membantu tim dalam menentukan desain yang mengalami bottleneck, dan menentukan kunci komunikasi diantara para desainer. Matriks ini juga menggambarkan hubungan dan ketergantungan antar karakteristik teknik yang satu dengan karakteristik teknik yang lainnya (Dedeh Kurniasih, 2016).



Tabel 8.2 Nilai Technical Correlations
Simbol
Arti
Nilai
Hubungan kuat negatif
3
Hubungan sedang negatif
-1
O
Hubungan sedang positif
1
Hubungan kuat positif
3
            Elemen karakterisik  teknis tersebut, saling mempengaruhi, baik positif yang berarti saling mendukung ataupun negatif yang berarti saling bertentangan. Melihat direction of improvement dan tiap karakteristik teknis, kemudian didiskusikan dan ditetapkan tingkat hubungan dari setiap karakteristik teknis. Berikut simbol yang digunakan untuk direction of improvement (Dedeh Kurniasih, 2016).
Tabel 8.3 Nilai Korelasi Karakteristik Teknis
Simbol
Arti
Semakin besar, semakin baik
Semakin kecil, semakin baik
O
Target adalah terbaik
            Bagian keenam dari HOQ adalah technical matriks. Bagian ini berisi tiga jenis data, yaitu technical response priorities, competitive technical benchmarks dan target technical (Dedeh Kurniasih, 2016).
            Perancangan house of quality dapat dibuat dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut. Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua kebutuhan dan keinginan pelanggan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan penyebaran kuesioner ke 30 orang sebagai sampel data. Langkah kedua adalah menterjemahkan kebutuhan pelanggan kedalam upaya perbaikan teknis atau karakteristik desain perusahaan yang menunjukan bagaimana perusahaan dapat memenuhi keinginan pelanggan. Langkah ke tiga adalah mencari hubungan antara setiap kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan setiap usaha perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen atau karakteristik teknis. Langkah keempat adalah upaya perusahaan untuk memenuhi setiap karakteristik desain yang ditunjukan untuk memenuhi keinginan kebutuhan pelanggan yang diberi nilai target berdasarkan tingkat kemudahan pelaksanaanya.Langkah kelima adalah menentukan hubungan antara setiap karakteristik desain dan disusun menjadi matriks korelasi yang terletak pada bagian atap dari house of quality. Langkah keenam adalah menentukan tingkat kesulitan dari sudut pandang perusahaan. Tingkat kesulitan tersebut biasanya ditulis dalam skala angka dari 1 sampai 5 yang menunjukan semakin besar nilai, maka semakin tinggi tingkat kesulitan perusahaan dalam memenuhi karakteristik desain. Langkah ketujuh adalah membandingkan karakteristik desain dengan produk pesaing berdasarkan hasil identifikasi karakteristik pelanggan untuk menentukan karakteristik desain yang tepat berdasarkan informasi langsung dari pelanggan. Langkah kedelapan adalah melakukan penilaian karakteristik produk yang telah dicapai oleh perusahaan juga membandingkan dengan pesaing. Perbandingan antara produk yang akan dibuat dan produk pesaing dilakukan oleh para ahli. Langkah terakhir adalah menghitung tingkat kepentingan dari setiap karakteristik pelanggan yang dinilai dalam angka dan tingkat kesulitan perusahaan menerapkan karakteristik desain untuk menentukan tingkat kepentingan relative dan absolute (Cohen, 1995).
















IX.       METODE PENULISAN
            Metode penulisan ini dapat dilihat dari flowchart.Flowchart merupakan gambaran alur dari penulisan ini secara keseluruhan.Flowchart dapat menjelaskan langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian. Berikut ini adalah flowchart metodelogi penulisan:
Gambar 9.1 Flowchart Metodologi Penulisan

Penjelasan Flowchart Penulisan
            Pembuatan penulisan ini diawali dengan  mengidentifikasi masalah, Langkah ini berisi masalah-masalah yang dihadapai perusahaan secara umum dalam pembuatan produknya. Masalah tersebut digambarkan dalam bentuk latar belakang sehingga terdapat ulasan singkat tentang permasalahan perusahaan, bagaimana perusahaan menyelesaikannya dan harapan atau tujuan perusahaan setelah menggunakan penyelesaian terhadap masalah yang ada.
            Langkah kedua adalah literatur digunakan untuk memahami masalah dan solusi penyelesaiannya. Berisi ilmu pengetahuan yang berkaitan tentang masalah-masalah yang tergambar dalam tahap sebelumnya, sehingga dengan mengetahui ilmu yang berkaitan dengan masalah dan solusinya, maka dapat dilakukan tahap penulisan selanjutnya, yaitu pembatasan masalah.
Langkah ketiga adalah pembatasan masalah. Langkah ini berisi batasan yang berfungsi untuk membuat penulisan tidak menyimpang dan tetap terfokus pada permasalahan yang ada. Pembatasan masalah digunakan pada banyaknya data sampel, jenis data sampel, dsb.
Langkah keempat adalah tujuan penulisan. Tujuan penulisan menjelaskan hal-hal yang ingin dicapai  oleh penulis. Tujuan penulisan dibuat supaya pembaca dapat mengetahui apa maksud dari isi penulisan.
Langkah kelima adalah pengambilan data. Pengambilan data merupakan pengambilan informasi atau data yang diperlukan dalam proses penelitian untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada. Pengambilan data sebanyak 30 sampel perempuan untuk modul kuesioner dan antropometri, pada modul antropometri dilakukan pengambilan data dimensi tubuh sebanyak 3 data, yaitu panjang pangkal ke tangan, panjang jari ke 3, dan lebar tangan. Jenis data yang diambil berupa data acak pada perempuan berusia 18-22 tahun.
            Berdasarkan data-data yang telah terkumpul, selanjutnya diperiksa kelengkapannya apakah data yang didapat telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk membantu menyelesaikan masalah atau tidak. Pengambilan data juga terbatas pada pembatasan masalah yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya, sehingga hanya perlu mengambil data yang dibutuhkan dan fokus pada masalah yang ada. Hasil pengambilan data yang telah sesuai kriteria modul dapat diteruskan ke tahap selanjutnya, sedangkan jika hasil pengambilan data tidak sesuai, maka perlu dilakukan pengambilan data ulang agar dapat berlanjut ke tahap berikutnya.
Langkah keenam adalah pengolahan data. Pengolahan data dapat dilakukan menggunakan dua cara, diantaranya dengan perhitungan secara manual dan dengan pengolahan software. Perhitungan secara manual menggunakan rumus-rumus yang terdapat pada bagian landasan teori, dengan menggunakan alat bantu hitung berupa kalkulator, sedangkan pengolahan data dengan software menggunakan aplikasi SPSS 16.0 dan QFD designer V.5. Hasil pengolahan data kemudian diteruskan pada tahap selanjutnya.
            Langkah ketujuh adalah analisis. Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah, sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditaksir maknanya. Tahap ini berisi hasil pengolahan data yang dianalisis. Hasil data manual maupun software akan dianalisis, dibandingkan agar lebih akurat dan dicari nilai atau hasil yang dapat menyelesaikan masalah yang ada.
Langkah kedelapan dari penulisan ini adalah membuat kesimpulan & saran. Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan penulisan yang telah dibuat dari setiap modul. Berhubungan dengan hasil dan pembahasan pada setiap modul serta menuliskan hasil pengolahan data atau perhitungan. Saran merupakan masukkan yang berguna untuk modul  yang telah dipelajari agar menjadi lebih baik.

X.        TATA LAKSANA
            10.1     WAKTU
Pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan pada tanggal 1 November 2016 hingga tanggal 30 November 2016.
            10.2     LOKASI
Lokasi penelitian, yaitu PT. Garing yang berlokasi di Jalan Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat.
            10.3     ANGGARAN BIAYA
Pelaksanaan dilakukan oleh penulis, sehingga seluruh biaya pelaksanaan akan ditanggung oleh penulis.
           
XI.       LAPORAN
Laporan  pelaksanaan  penelitian  akan  disusun  dalam  bentuk  laporan tertulis setela kegiatan selesai dilaksanakan dengan bimbingan dosen pembimbing.


XII.     RENCANA JADWAL KEGIATAN PENELITIAN PADA PT. GARING, BEKASI



No


Kegiatan
November 2016
Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Minggu 4

1.
Persiapan ke lapangan, pengenalan staff dan karyawan, serta pengenalan lingkungan pabrik.
X



2.
Mempelajari gambaran umum perusahaan.
X



3.
Mengidentifikasi produk referensi.
X



4.
Pengambilan Data.
X

X
X

5.
Menyelesaikatugas (mencari solusi) dan melengkapi data yang dibutuhkan


X
X